Jumat, 16 Januari 2009

"Setengah Hati" part. 2

Waktu telah menunjukan pukul 15.00, sampai sore ini aku menghabiskan waktu didalam kamar, sempat keluar kamar hanya untuk makan. hahaha belum mandi ni dari pagi....

SMS dikirim :

hai lagi ngap??? jadi ktmu ga??

SMS diterima :

hai juga, aku lagi mau mandi ni. kita ktmunya nanti mlm kan??km jemput aku atau gmn??


Sebenernya aku juga bingung mau ngomong apa dengan dia kalau jadi bertemu nanti, toh dia udah mantanku. Memang aku agak penasaran dengan wajahnya yang sekarang, tambah cantik atau ada perubahan...

SMS dikirim :

ak ada janji main basket dirumah temen sore ini, kita ktmnya selesai ak main basket ya. ya kira-kira jam 7. kt ktmuan aja ya di bebek bali.ok?

SMS diterima :

ok deh jam 7 ya di bebek bali. see ya

Aku beranjak dari tempat tidur yang berantakan bukan hanya seperti kapal pecah, tapi juga seperti tanah longsor karena bantal bukan lagi berada ditempat tidur. Bantal-bantal terbang tepat di bawah meja komputer.hahaha. Sore ini mama belum pulang juga, rasa tidak enak karena tadi disuruh nyusul. hah rasa tidak siap bertemu Racel membuat aku jadi ragu. Tidak terasa waktu menunjukan pukul 15.30. aku mandi ah. Nanti Jovan cempreng marah-marah...huaaa dasar cempreng.

****

Ketika sampai dirumah Davi, semua teman-temanku sudah memulai permainan. Rasa pusing dan kunang-kunang karena kenyakan tidur seharian masih saja terasa. Untung waktu nyetir tadi tidak ada apa-apa dijalan.

"Woy!!!! sini gabung,,,,, 3 on 3 yok" Davi menyeru dari tengah lapangan
"iya" jawabku
"lw kenapa?? keliatannya lemes banget, lw sakit ya?" tiba-tiba Davi menhampiriku disaan aku ganti kaus.
"gak kok, cuma pusing dikit. kebanyakan tidur tadi"
"gw punya obat kuat ni, lw mau pake ga?hahaha ya kalo lw merasa gak mampu c" aku tahu dia cuma bercanda.huh masih aja gitu Dav.
"gak perlu! gw kuat ko"
"woy malah ngerumpi!!! ayo ah" teriak Jovan dari tengah lapangan
"yaudah buruan" kata Davi sambil berlari kearah lapangan.

****

jam menunjukan pukul 18.20 WIB. Aku bersiap-siap ganti kaus yang aku bawa dari rumah. Sampai jam segini aku masih saja belum merasa siap bertemu dengan Racel. Jelas tidak ada niat untuk balikan lagi dengannya.

"Yaudah gw cabut ya"
"gigi kali cabut, mang lw mau kemana?" Tanya Fandy
"ada janji ni."
"mw kemana c? nantilah, biasanya kalo abis main basket kita nongkrong-nongkrong dulu kan" ujar Davi

yang lain juga ikut-ikutan ngeroyok, lantaran aku gak boleh buru-buru pamit.

"duwh udah ah takut macet ni, gw duluan ya"
"yaudah hati-hati ya, kalo ada cewek dijalan angkut aja" seru Jovan

yah memang seperti itulah teman-temanku. Tetapi dibalik semua hal, mereka orang yang baik.
walaupun tidak separah hari sibuk, terkadang hari sabtu juga macet, hal yang paling tidak semua orang sukai. Tapi apa boleh buat, toh sudah menjadi kodrat tinggal di Jakarta.

kurang lebih pukul 19.15 WIB. Tiba-tiba HP bunyi...

SMS diterima :

kmu dmn c? jadi gak kita ktm.aku udah disini udah 8 menit.jgn tlat ya.awas loh.

Nada SMSnya sih mengancam, tapi dia terlalu baik untuk mengancam seperti itu. Apa mungkin dia sudah berubah ya, menjadi agak temperamen.hah liat saja nanti.

SMS dikirim :

aku udah mw nyampe ko. sabar ya bu...

Ketika kaki mulai melangkah ke dalam area Bebek Bali, ada banyak sekali orang-orang dan aku tetap bisa menemukannya dalam keadaan padat. Arah jam 9 dari tempat berdiriku terlihat sosok tgadis yang sudah pasti aku kenal. Racel gadis yang pernah menjadi bagian dari hidupku di masa SMA dulu, kini terlihat semakin cantik dengan dress terusan warna coklat. Dia terlihat anggun dan sangat cantik. Jelas banyak perubahan didirinya, tapi....apa masih terlalu ramah ya dengan banyak cowok. Hal yang membuat aku tidak tahan, semua cowok diberi harapan dan saat itu ku putuskan untuk berpisah.

"hai.." sapaku
"hai apa kabar?" sahutnya sambil mencium pipi kiri dan pipi kananku. owhhh dia masih begitu hangat.
Agak segan untuk memulai pembicaraan, dia tawarkan aku minuman kesukaanku, lemon tea. Dia masih ingat betul minuman favoritku. sekitar 15 menit kemudian keaadaan agak mencair, kami larut dalam bincangan masalalu di jaman SMA, canda gurau sambil mengenang masa-masa kami bersama.

tiba-tiba HP bunyi di tengah perbincanagn kami

SMS diterima :

km lagi ngap? jadi temenin mama km ke supermarket?

hah Vanya!! astaga... hampir aja lupa kabarin dia. yah aku cuma menghargai perasaannya aja c.
"siapa? pacar km ya?" tanya Racel
"bukan temen aku kok, kenapa kamu cemburu ya"

Terlihat wajahnya mulai agak jutek, ada apa tuh? apa dia????duwh ribet deh kalau sampai kejadian, masalah Vanya aja belum kelar, masa mw dateng masalah baru sih.

SMS dikirim :

jadi ini aku lagi di supermarket. nanti aku kabarin lagi ya.

Lagi-lagi aku ingin sekali jujur tentang keadaan ini, tapi aku belum siap. Aku takut kamu kecewa Van.

"udah SMSnya??" ujar Racel, mungkin dia kesal.
"udah kok. aku cuma bales aja, ya ga enak aja kali, masa ada pulsa gak dibales" kataku, bela diri, ahaha

Tidak mau kalah, diapun dapat telp dari seseorang disebrang sana, entah siapa. Terdengar seperti bicara dengan seorang cowok, yah mungkin cowok itu merasa diberi harapan oleh Racel. Tapi Racel memang selalu jujur, dia bilang dengan seseorang itu bahwa dia sedang bersamaku. Terlalu jujur atau memang tidak punya perasaan ya? Setelah dia selesai bicara di telp dengan cowok yang meng-callingnya, aku memulai pembicaraan yang sempat terputus, dan larut lagi di dalam perbincangan.

*****

Jam menunjukkan pukul 21.55 WIB, aku baru saja mengantarnya pulang. Sampai dirumah, mama menyambutku pulang.
"mama telp tadi, gak diangkat-angkat sih"
"loh mama telp? maaf ma aku gak tahu, tadi handphone aku silent.jadi gak tahu deh mama telp."
"mang kamu dari mana aja, kan mama bilang, kalo mau keluar rumah kabarin dong.."
"iya ma, maaf aku lupa, habisnya tadi buru-buru sih, aku mi\ain basket dirumah Davi"
"yaudah bersih-bersih sana, habis itu kamu makan y"
oh mama maaf, saking terlalu mikirin ketidaksiapan aku bertemu Racel, eh sampai lupa aku kabari mama, benar-benar tidak enak ni. Kulihat beberapa panggilan tidak terjawab tampak di layar handphoneku, dari mama, Davi, Vanya dan.... ya ampun! Sandra!!! mantanku yang rasanya baru kemarin bisa kulupakan, mau apa dia telp??? apa tidak puas menyakitiku dengan fitnahnya, dia selau menuduhku selingkuh, terlalu posesif. Padahal dia tahu aku sangat mencintainya. Dan tidak mungkin aku selingkuh dalam keadaan cinta yang masih sangat mengebu-gebu. Dia memaksaku mengakui perbuatan yang tidak aku lakukan. Akupun tidak memberi reaksi terhadap panggilan tak terjawab itu, aku malah telp Vanya.

Panggilan keluar :

"Halo Van, kamu lagi ngapain? maaf ya tadi mama ngajak aku makan diluar sekalian." lagi-lagi aku berbohong...ya Tuhan ampunilah aku.
"hai, gak apa-apa kok, lagian tadi juga aku keluar rumah denagn adikku, dia ngajak aku ke outlet depan"
"kamu gak bete kan?yaudah aku mau bersih-bersih dulu habis itu makan and then aku tidur ya"
"ya, jangan lupa sikat gigi ya"
"oke"

****

Hari berganti, keaadaanku malah makin parah, Sandra mantanku yang paling posesif kini sering meng-SMSku, dan aku balas, gak ada maksud apa-apa, lagi-lagi aku hanya mengahargainya. Tidak berbeda dengan Racel mantanku yang paling ramah dengan semua cowok, SMS dan telp aku, bagai minum obat, sehari 3x. Dan Vanya gadis yang pengertian, yang sedang menganggapku bagian dari hidupnya, telp dan SMS aku dianggapnya kewajiban. Perhatiannya maksimal, tapi sayang aku tidak mencintainya. Mungkin rasa itu akan tumbuh seiring berjalannya waktu, aku tak tahu.








Ingin tahu kelanjutan setengah hatinya kiko??? dia memilih siapa? apa yang akan dilakukannya untuk menyelesaikan masalahnya? tunggu aja ya kelanjutan ceritanya di "setengah hati"berikutnya..



Tidak ada komentar: